Langsung ke konten utama

"Pelajar Tidak Biasa"

Hai guys! udah lama aku ga ngepost yak. Hm bentar lagi aku uas, so ini dia nih resume dari materi yang udah aku pelajari selama semester 2 tepatnya after UTS kemaren, di baca ya guys, gaada dampak negatif dari membaca kok, yang ada ilmu kalian bakalan nambah:)

 Pelajar yang tidak biasa adalah anak yang memiliki ketidakmampuan dalam belajar namun tergolong anak yang cerdas.
Ketidakmampuan :
1.       Disability : keterbatasab fungsi yang membatasi kemampuan seseorang
2.       Handicap : kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan

Pengelompokkan ketidakmampuan :

1.       Gangguan Indera
·         Gangguan penglihatan : hal terpenting dalam mengajar anak gangguan ini yaitu menentukan modalitas seperti sentuhan atau pendengaran (Bowe, 2000).
·         Gangguan pendengaran : dilakukan dengan pendekatan oral yakni membaca gerak bibir dan speech reading serta pendekatan manual dengan bahasa isyarat dan mengeja jari.

2.       Gangguan Fisik
·         Gangguan ortopedik : keterbatasan gerak karena masalah otot, sendi, dan tulang. Salah satu contoh yaitu “epilepsi” yakni serangan sensorimotori atau kejang-kejang.

3.       Retardasi Mental : kondisi rendahnya kecerdasan (IQ dibawah 70) dan sulit beradaptasi yang terjadi sebelum usia 18 tahun. Contohnya “Down Syndrome” yakni akibat dari kromosom ekstra (ke-47) yang ditransmisikan secara genetic.

4.       Gangguan Bicara : kesulitan dalam menerima informasi dan bahasa ekspresif seperti problem bicara yaitu gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan.

5.       Gangguan Bahasa : kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak.

6.       Gangguan Perilaku dan Emosional : problem serius dan cenderung terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.

Ketidakmampuan Belajar (Learning Disability)
Dimana anak memiliki inteligensi normal atau rata-rata, anak memiliki kesulitan pada satu atau lebih mata pelajaran, serta anak tidak memiliki gangguan lain seperti retardasi mental yang menyebabkan ia tidak mampu belajar.

Sumber :

Santrock, J.W.(2004). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. (Tri Wiibowo, Trans). Jakarta: PRENAMEDIA GROUP.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume 2 "Konteks Sosial dan Perkembangan Sosioemosional"

Konteks Sosial dan Perkembangan Sosioemosional 1. Teori-teori Kontemporer 1.       Teori Ekologi Bronfenbrenner a.        Mikrosistem , individu menghabiskan waktu bersama keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Individu berinteraksi langsung. Murid berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain dan membantu mengkonstruksi. b.       Mesosistem , berkaitan dengan mikrosistem. Misalnya saja hubungan pengalaman dikeluarga dan pengalaman disekolah. Hal ini berdampak pada prestasi murid dari SMP akhir dan SMA awal (Epstein, 1983). Anak yang diberi kebebasan untuk berpendapat di rumah dan disekolah, akademik dan inisiatifnya lebih baik. c.        Ekosistem , dimana pengalaman murid dan pengalaman guru berada dalam konteks mereka sendiri. Misalnya dewan sekolh dan dewan pemelihara taman sekolah. Mereka yang menentukan kualitas dan fasilitas sekolah yang bisa saja menghambat dan menunjang perkembangan anak. d.       Makrosistem , mencakup peran etnis dan faktor so

Observasi Kelompok 1 Psikologi Pendidikan (A)

OBSERVASI PSIKOLOGI PENDIDIKAN TOPIK            : Pendidikan Anak Usia Prasekolah JUDUL           : Pendidikan Prasekolah di Perguruan Islam Nurul ‘Azizi KELOMPOK 1 : 1.Karyani Marlis Halawa      (161301004) 2.Sofyan Sahuri Harahap     (161301013) 3.Nabilah Alwani                   (161301023) 4.Anjelica                                (161301034) 5.Daniella  Precylia                (161301050) 6.Naufal Ilham Hrp               (161301069) 7Novita Sari Marbun             (161301070) BAB I : PERENCANAAN 1.1.             Pendahuluan Tujuan utama pendidikan prasekolah adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa fungsi pendidikan pra sekolah, yang mana salah satu diantaranya adalah untuk menyiapkan anak didik mema

Resume 3 "Motivasi, Pengajaran, dan Pembelajaran"

MOTIVASI, PENGAJARAN, DAN PEMBELAJARAN Motivasi ialah proses memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Perspektif Motivasi: 1.       BEHAVIORAL Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif ialah stimulus positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid.  2.       HUMANISTIS Menekan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan dengan “hierarki kebutuhan” oleh Abraham Maslow, dimana terdapat: Fisiologis ( rasa lapar, haus, tidur); Keamanan (bertahan hidup); Cinta dan rasa memiliki (kasih sayang dan perhatian dari orang lain); Harga diri; Aktualisasi diri (realisasi potensi diri). 3.       KOGNITIF Pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif ini juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan (Schunk & Ertmer,2000; Zimmerman & Schunk,2001). M